Home / Business / Mitos Aturan Lima Detik: Benarkah Makanan yang Jatuh Masih Aman Dimakan?

Mitos Aturan Lima Detik: Benarkah Makanan yang Jatuh Masih Aman Dimakan?

Mitos Dunia – Kita semua pasti pernah mendengar ungkapan populer ini: “Kalau makanan jatuh dan diambil dalam lima detik, masih aman dimakan.”
Ungkapan tersebut dikenal sebagai Aturan Lima Detik — sebuah kepercayaan yang telah menyebar di berbagai negara selama puluhan tahun. Banyak orang mempercayainya karena terdengar logis: semakin cepat makanan diambil, semakin kecil kemungkinan kotoran menempel.

Namun, benarkah demikian? Aturan ini sebenarnya lebih bersifat mitos budaya daripada fakta ilmiah. Meski awalnya dimaksudkan sebagai lelucon atau pembenaran spontan untuk tidak membuang makanan, sebagian orang masih menjadikannya pegangan nyata.

Apa Kata Ilmu Pengetahuan?

Peneliti dari berbagai universitas, termasuk Rutgers University (AS), pernah meneliti kebenaran mitos ini. Hasilnya menunjukkan bahwa bakteri dapat berpindah ke makanan hampir seketika setelah menyentuh permukaan yang terkontaminasi.
Dalam beberapa kasus, perpindahan bakteri terjadi kurang dari satu detik, terutama jika permukaannya lembap atau berminyak.

Faktor-faktor yang memengaruhi cepatnya kontaminasi antara lain:

  • Jenis permukaan: Lantai keramik dan kayu cenderung mentransfer lebih banyak bakteri dibanding karpet.
  • Tekstur makanan: Makanan basah seperti roti dengan saus atau buah lebih mudah terkontaminasi dibanding makanan kering seperti biskuit.
  • Kondisi lingkungan: Permukaan lembap dan hangat mempercepat pertumbuhan bakteri.

Dengan kata lain, kecepatan bukan jaminan kebersihan. Meski makanan hanya bersentuhan dengan lantai sebentar, bakteri tetap bisa menempel dan berkembang.

Mengapa Mitos Ini Tetap Populer?

Secara psikologis, aturan lima detik muncul dari keinginan manusia untuk menghindari rasa bersalah karena membuang makanan. Dalam banyak budaya, membuang makanan dianggap tidak etis atau mubazir.
Selain itu, orang cenderung percaya pada pengalaman pribadi. Jika mereka tidak pernah sakit setelah memakan makanan yang “jatuh sebentar,” maka aturan itu terasa benar.

Fenomena ini juga menunjukkan bagaimana kepercayaan populer bisa lebih kuat dari bukti ilmiah, terutama jika disertai dengan logika sederhana dan mudah diingat.

Risiko yang Sering Diabaikan

Walaupun terlihat sepele, mengonsumsi makanan yang jatuh tetap berisiko. Bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria dapat menyebabkan gangguan pencernaan serius, terutama bagi anak-anak dan orang dengan daya tahan tubuh rendah.
Kebersihan permukaan rumah juga tidak selalu terlihat. Bahkan lantai yang tampak bersih bisa menyimpan jutaan mikroorganisme yang tak terlihat mata.

Kesimpulan

Aturan Lima Detik hanyalah mitos yang tidak didukung sains. Bakteri tidak membutuhkan waktu lama untuk berpindah ke makanan. Daripada mempertaruhkan kesehatan, sebaiknya buang saja makanan yang jatuh — betapapun cepatnya kamu mengambilnya kembali.

Menjaga kebersihan dan kehati-hatian lebih baik daripada percaya pada kebiasaan lama yang menyesatkan.